私のブログを歓迎する

watashi no buroguwo kangei suru

prambanan

prambanan

Selasa, 13 Juli 2010

Salah Satu Pencipta webOS Bergabung ke Apple

VIVAnews - Rich Dellinger, orang yang berjasa menemukan sistem banner notifikasi yang tidak mengganggu tampilan pada webOS, dan beberapa fungsi-fungsi lainnya di platform mobile, mengundurkan diri dari Palm dan pindah ke Apple.

Setelah Palm diakuisisi oleh HP, Dellinger memutuskan untuk kembali ke perusahaan terdahulunya yakni Apple, sebagai Senior User Interface Designer.

Pada halaman LinkedIn miliknya, Dellinger menyebutkan bahwa ia pernah bertindak sebagai desainer visual, interaksi, sekaligus insinyur di balik webOS milik Palm.

Di perusahaan tersebut, Dellinger juga ikut mengembangkan framework aplikasi yang digunakan oleh webOS. Membuat struktur CSS dan mendefinisikan layout HTML serta core dari aplikasi-aplikasi Palm. Ia juga mengembangkan model interaksi hardware dan software untuk perangkat genggam berbasis Linux milik Palm.

Seperti dikutip dari Pre Central, 10 Juni 2010, Delliger merupakan kelanjutan dari gelombang hengkangnya otak di belakang Palm dan webOS yang meninggalkan perusahaan.

Sebelum ini, Mike Abbot, Senior Vice President of Software and Services Palm pindah ke Twitter. Matias Duarte, desainer utama webOS kini bergabung dengan Android.

Mats Otterstedt Pimpin Ericsson Indonesia

VIVAnews - Mats Otterstedt resmi ditunjuk menjadi presiden direktur PT Ericsson Indonesia menggantikan Arun Bansal yang akan menjalankan tugas barunya sebagai regional head of South East Asia and Oceania. Sebagai presiden direktur Ericsson Indonesia, Mats mulai menjalankan tugasnya efektif sejak 1 Juni 2010.

Mats Otterstedt memulai karirnya di Ericsson pada 1996. Di tahun pertama, dia merintis karir sebagai business manager di Swedia dan bertanggung jawab memasarkan perangkat TDMA untuk kawasan Amerika Latin. Sukses menjalankan tugasnya, pada 2000, Mats hijrah ke Meksiko dan menetap di sana selama 6 tahun.

Selama 14 tahun bekerja di Ericsson, Mats telah mengecap pengalaman di tujuh negara, dengan mengambil peranan di bidang manajemen, pemasaran, dan penjualan.

Selanjutnya, ayah dari tiga anak ini dipercaya sebagai sales director, Central America di Costa Rica/Kuba pada 2001. Setahun kemudian, yakni pada 2003, dia kembali menduduki jabatan sebagai country manager di Nikaragua hingga 2004.

Selama enam tahun terakhir, Mats menetap di Timur Tengah. Pada 2005, dia menjabat sebagai country manager, regional director Etisalat dan berkantor di Uni Emirat Arab.

Pada 2007, Mats diangkat menjadi vice president, head of MCA Etisalat dan menangani 14 negara di Timur Tengah dan Afrika. Mats pun dinilai mampu meningkatkan bisnis Etisalat sebesar 600 persen selama 2005 hingga 2007.

Ia kemundian menghabiskan 1,5 tahun sebagai MU Head di Kerajaan Arab Saudi, sebelumnya akhirnya ditempatkan sebagai presiden direktur Ericsson Indonesia.

Empat gaya kepemimpinan yang diterapkan Mats Otterstedt, yaitu customer focus, result oriented, energetic, dan open door policy. Ambisinya adalah membawa bisnis Ericsson bergerak lebih cepat dibanding pasar.

"Untuk mempertahankan posisi sebagai yang terdepan, kami harus menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan memastikan performa melebihi ekspektasi mereka," kata Mats, pada keterangan persnya, Kamis 24 Juni 2010.

Eksekusi andal dalam menjalankan strategi dan proyek, menurut Mats adalah hal wajib untuk dilakukan tanpa melupakan aset perusahaan paling berharga, yaitu karyawan. “Bersama dengan manajemen tim dan karyawan Ericsson, saya percaya kami memiliki masa depan yang cerah dan menarik,” ucapnya.

Todd Bradley Smartest Executive Versi Fortune

VIVAnews - Todd Bradley terpilih sebagai Eksekutif Paling Cerdas dalam survey Fortune’s Smartest People in Tech. Bradley sendiri merupakan Executive Vice President, HP Personal Systems Group.

Pada ajang tahunan Brainstorm Tech yang kali ini diadakan di Aspen (22–24 Juli 2010), Fortune menghadirkan 50 nama tokoh yang berkat kecerdasan kolektif mereka telah berhasil mengubah masa depan dunia. Bradley sendiri dinilai berhasil dalam menggelar kampanyenya untuk HP.

Pada tahun pertamanya di HP, Bradley meluncurkan kampanye ‘The computer is personal again’ bersama selebriti seperti Jay-Z, Gwen Stefani, serta desainer terkemuka Vivienne Tam. Efektivitas kampanyenya mendorong HP untuk pertama kalinya mengalahkan penjualan Dell.

Kampanye tersebut juga menjadi standar baru dalam desain produk, antarmuka, hingga kepuasan pelanggan. Bradley juga mempromosikan visi tanggung jawab sosial dan lingkungan di seluruh jaringan pemasok, distribusi, mitra, serta jutaan pelanggan.

“Kecerdasannya tidak perlu diragukan lagi,” kata Jessi Hempel dari Fortune, seperti dikutip dari keterangannya, 13 Juli 2010. “Tanya saja pada eksekutif seperti Sanjay Jha, co-CEO Motorola, yang rutin datang meminta nasihatnya,” kata Hempel.

Di bawah kepemimpinannya, Personal Systems Group (PC, perangkat mobile, workstation, personal storage) HP bernilai US$42 miliar dan meraih peningkatan pendapatan sebesar US$15 miliar dan laba 300 persen.

Bradley direkrut oleh Mark Hurd, CEO HP dari PalmOne tahun 2005, dan keputusan Hurd ini adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah dilakukannya di HP.

Selama empat tahun menjabat sebagai CEO PalmOne, Bradley menggeser bisnis Palm dari PDA menjadi smartphone, dan menuntaskan masalah pasokan produk yang hampir melumpuhkan Palm. Bradley juga membalik Palm yang sedang bergulat menjadi bisnis yang kembali menguntungkan.

Byakuya

Byakuya
boyfriend

私について

Foto saya
yogyakarta, DIY, Indonesia
saya seorang muslimah.. ^^

Pengikut

Cari Blog Ini